Minggu, 22 Agustus 2010

(Part 1) Jangan Putus Asa, Karena Setelah Kesulitan Akan Datang Kemudahan

Halaman ini dimuat berdasarkan permintaan dari salah seorang teman, semoga halaman ini dapat bermanfaat dalam memecahkan masalah anda atau mungkin teman2 di sekitar kita... Insya Allah :))


1. Jangan putus asa, karena Allah akan mengganti yang lebih baik

Allah tidak akan mengambil sesuatu pun dari manusia kecuali Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik. Itu akan terjadi apabila anda mau bersabar dan ridha dengan keputusan-Nya. Janganlah merasa sedih atas suatu musibah, karena setiap musibah yang ditakdirkan Allah merupakan sebuah ujian yang telah disiapkan imbalannya berupa pahala dan ganjaran yang besar yaitu surga. Biasakan diri anda untuk melihat sisi positif yang ada di balik setiap musibah. Masa yang dilalui di dunia ini amat singkat. Apa yang ada di dalamnya juga terlalu murah untuk dihargai. Sebaliknya, akhirat lebih baik dan kekal. Siapa saja yang tetap beriman ketika

Sabtu, 21 Agustus 2010

Engine 2 Stroke

Sebuah engine 2 stroke adalah sebuah internal combutsion engine yang dapat menghasilkan tenaga atau menyelesaikan satu siklus pembakaran hanya dalam dua langkah pergerakan piston. Engine 2 stroke ditemukan oleh seorang insinyur Skotlandia bernama Dugald Clerk yang dipatenkan pada 1881.

Sistem Kerja


Keterangan gambar:

4 & 1. Upward stroke (Langkah piston ke atas).
Piston bergerak ke atas dari Titik Mati Bawah (TMB) menuju Titik Mati Atas (TMA), campuran udara dan bahan bakar yang tadinya standby di crankcase mengalir masuk ke dalam ruang bakar melalui scavenging passage hingga piston scavenging passage tertutup oleh piston. Sebaliknya gas hasil pembakaran secara terus menerus dikeluarkan hingga exhaust port tertutup. Saat lubang exhaust tertutup oleh gerakan piston yang menuju TMA, campuran udara dan bahan bakar ditekan, sehingga tekanan dan temperaturnya meningkat. Pada saat yang sama, intake port terbuka pada akhir langkah kompresi sehingga udara segar terhisap masuk ke dalam crankcase.


2 & 3. Downward stroke (Langkah Pistonke bawah).
Campuran udara dan bahan bakar yang dimampatkan kemudian diberi percikan bunga api oleh spark plug/busi yang memicu terjadinya pembakaran, sehingga tekanan dan temperatur diruang bakar meningkat. Hal tersebut memaksa piston terdorong kearah TMB, pada akhir langkah ini exhaust port terbuka dan gas hasil pembakaran mulai keluar melalui exaust port. yang diikuti oleh
masuknya campuran udara dan bahan bakar yang tadinya standby di crankcase mengalir masuk ke dalam ruang bakar.

Hal diatas terjadi secara terus menerus selama engine beroperasi untuk menghasilkan tenaga.

Kesimpulan: dua kali langkah piston atau satu kali putaran crankshaft menghasilkan satu kali tenaga.

Aplikasi

1. Generator set (Powered 2 stroke V8 engine diesel)


2. Motorcycle (Ninja RR 250)


3. Chainsaw, dll.

Jumat, 20 Agustus 2010

Komponen Dasar Engine (Part 7)

Gear Train Assembly



Gear Train Assemblies dihubungkan untuk memindahkan tenaga dari crankshaft ke komponen-komponen lain dari engine. Gear Train Assemblies bisa berlokasi di bagian depan dan belakang engine. Pada gambar di atas gear Train Assemblies terdapat di bagian depan engine di antara plate belakang dan rumah timing gear.

Gear Train Assemblies menyelaraskan kerja komponen-komponen engine lainnya pada setiap langkah kerja engine.

Komponen Seperangkat Roda Gigi

Komponen gear train antara lain:
1. Roda gigi crankshaft (crankshaft gear)
2. Roda gigi idler (idler gear)
3. Roda gigi camchaft (camshaft gear)
4. Roda gigi fuel injection pump (fuel injection pump gear)
5. Roda gigi pompa oli (oil pump gear)
6. Roda gigi pompa air (water pump gear)
7. Roda gigi kompresor udara (air compressor gear)



Timing mark digunakan untuk mencocokkan roda-roda gigi dan untuk penyetelan atau pemeriksaan agar mendapatkan timing dengan tepat.

Kamis, 19 Agustus 2010

Komponen Dasar Engine (Part 6)

Vibration Damper (Peredam Getaran)

Pada bagian depan crankshaft terdapat vibration damper. Alat yang menyerupai flywheel kecil ini berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi akibat putaran crankshaft (torsional vibration).



Ada dua jenis peredam getar, yakni:
1. Peredam karet (rubber damper), yaitu peredam yang menggunakan karet padat untuk menyerap getaran.
2. Peredam cairan kental (viscous damper), yaitu peredam yang di dalamnya menggunakan cairan kental (oli berat) untuk menyerap getaran.

Cylinder Head Group

Cylinder head dan componen-komponennya dirancang agar valve dapat membuka dan menutup dengan timing yang tepat, dan agar bahan bakar disuntikkan pada waktu yang tepat sehingga didapatkan kemampuan puncak dari engine.
Yang termasuk perangkat valve train antara lain:
1. Cylinder head
2. Valve cover (tutup klep)
3. Bridge
4. Valve spring assemblies
5. Valve guide
6. Valve seat insert
7. Valve
8. Rocker arm

Rabu, 18 Agustus 2010

Komponen Dasar Engine (Part 5)

Push rod/batang penekan

Push rod adalah pipa baja dengan dudukan di kedua ujungnya. Camshaft menggerakkan push rod sehingga mengangkat rocker arm.

Valve Lifters



Valve lifter atau cam follower bertumpu pada setiap lobe camshaft.
· Bila Camshaft berputar, valve lifter akan menyusuri permukaan lobe.
· Valve lifter merubah gerak camshaft ke Push rod.
· Push Rod memindahkan gerakannya ke rocker arm, untuk membuka dan menutup valve.

Ada 2 tipe valve lifter, yaitu:
1. Slipper follower
2. Roller follower

Selasa, 17 Agustus 2010

Komponen Dasar Engine (Part 4)

Flywheel

Flywheel (roda gila) dibautkan pada bagian belakang crankshaft di dalam rumah flywheel. Crankshaft memutar flywheel pada langkah tenaga, dan gaya momentum flywheel menjaga crankshaft tetap berputar mulus pada langkah hisap, kompresi dan langkah buang.

Fungsi flywheel ada tiga, yaitu:
1. Menyimpan energi untuk momentum di antara langkah tenaga.
2. Membuat putaran crankshaft supaya halus
3. Memindahkan tenaga ke mesin, torque converter atau beban lain

Pada bagian luar terdapat komponen ring gear melingkari flywheel. Ring gear dipergunakan sebagai roda gigi yang spline dengan pinion starting motor untuk start engine.

Camshaft

Camshaft digerakkan oleh roda gigi crankshaft. Bila camshaft berputar maka cam lobe berputar. Komponen valve (klep) yang terhubung ke camshaft akan ikut bergerak naik dan turun. Bila permukaan lobe berada di atas, valve akan terbuka. Putaran camshaft adalah setengah putaran crankshaft sehingga valve membuka dan menutup pada waktu yang tepat selama proses empat
langkah.
Bagian camshaft yang mendorong valve adalah camshat lobe. Masing-masing lobe mengoperasikan (1) Intake dan (2) Exhaust valve untuk setiap cylinder. Beberapa cam memiliki lobe untuk menyemprotkan bahan bakar. Lobe ini akan menekan unit injector. Lobe tersebut akan mengatur kapan bahan bakar disemprotkan ke combustion chamber.



Setiap lobe terdiri dari tiga bagian utama yaitu:
1. Base Circle
2. Ramps
3. Nose

Jarak dari base circle ke puncak nose disebut lift. Cam Lift menentukan seberapa jauh valve dibuka. Selain itu bentuk kelandaian ramp juga menentukan kecepatan membuka dan menutup valve, sedangkan bentuk nose akan menentukan berapa lama valve tersebut membuka penuh.
Misal :
1. Kecepatan atau waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari valve tertutup menjadi terbuka penuh.
2. Lamanya atau duration valve dalam keadaan terbuka.
3. Kecepatan atau waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari valve terbuka penuh menjadi tertutup.

Senin, 16 Agustus 2010

Komponen Dasar Engine (Part 3)

Connecting Rod



Connecting rod menghubungkan piston ke crankshaft. Bagian-bagian dari connecting rod adalah sebagaqi berikut:
1. Rod eye.
2. Piston pin bushing.
3. Shank.
4. Cap.
5. Rod bolt and nuts.
6. Connecting rod bearing.

Crankshaft



Keterangan gambar:
1. Rod bearing journal.
2. Counter weight.
3. Main bearing journal.
4. Web.

Crankshaft merubah gerak turun naik piston menjadi gerakan berputar yang dipakai untuk melakukan kerja. Di dalam crankshaft terdapat saluran lubang tempat jalannya oli yang disebut oil gallery. Lubang saluran oli dibuntu pada satu ujungnya dengan plug atau set screw.



Untuk mengurangi gerak maju atau mundur pada crankshaft (gerakan maju-mundur crankshaft tersebut biasa disebut End Play) maka dipasanglah thrust main bearing. Ada dua macam thrust main bearing, yaitu:
1. Insert bearing 2 (dua) buah
2. Flanged thrust bearing 1(satu) buah

Minggu, 15 Agustus 2010

Komponen Dasar Engine (Part 2)

Cylinder Liner



Cylinder liner membentuk selubung air yang membatasi air pendingin dengan piston.

Terdapat dua jenis Cylinder Liner: Wet type cylinder liner (tipe basah) dan dry type (tipe kering). Liner basah mempunyai o-ring yang menyekat selubung air dan mencegah bocornya pendingin.

Dry liner atau biasa juga disebut sleeve dipakai untuk memperbaiki parent bore yang mengalami kerusakan. Liner semacam ini disebut “dry“ karena sangat merapat pada dinding lubang cylinder di block engine tanpa ada air yang berkontak langsung dengannya.

Piston



Piston terpasang sempurna di dalam tiap cylinder liner dimana bisa bergerak ke atas dan ke bawah selama proses pembakaran. Bagian atas piston merupakan dasar dari ruang bakar.

Berdasarkan cara pembuatannya piston dapat dibagi menjadi:

1. Cast aluminium crown dengan forged aluminium skirt, dimana kedua bagian tersebut disambung dengan pengelasan electron beam.

2. Composite, steel crown dan alumnium skirt yang dibaut menjadi satu.

3. Articulated, forged steel crown dengan pin bore dan bushing, dimana cast aluminium skirt terpisah. Dua bagian ini disatukan dengan wrist pin.

4. Tipe yang umum ialah piston tunggal cast alum inium dengan piston ring belt (sabuk baja) sebagai tempat ring piston.

Berdasarkan sistem bahan bakar dan bentuk ruang bakar maka dikenal dua macam piston, yaitu:

1. Pre combustion piston mempunyai heat plug pada crown.

2. Direct injection piston tidak mempunyai heat plug.

Adapun jenis piston ring yang terpasang pada piston adalah sebagai
berikut:

1. Compression ring (ring kompresi)
Berfungsi untuk menyekat ruang bakar bagian bawah guna mencegah kebocoran kompresi dan gas hasil pembakaran melalui piston.

2. Oil contro l ring (ring oli)
Biasanya hanya terdapat satu oil control ring di bawah dua compression ring, oil control ring melumasi dinding cylinder liner pada saat piston bergerak ke atas dan ke bawah. Lapisan oli mengurangi keausan cylinder liner dan piston.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Komponen Dasar Engine (Part 1)

Block Assembly

1. Engine Block

Engine block adalah bagian utama yang mendukung semua komponenengine.


2. Cylinder

Cylinder ialah lubang-lubang di block engine. Cylinder mempunyai beberapa fungsi dan tugas yaitu:

· Rumah untuk piston.
· Ruang untuk pembakaran.
· Meneruskan panas keluar dari piston.

Jumat, 13 Agustus 2010

Spark Ignited Engines



Spark ignited engine beroperasi dengan bahan bakar gas seperti propane, methane dan ethanol.

Pada beberapa engine pistonnya telah mengalami perubahan design dengan menambah cekungan yang cukup dalam untuk fasilitas pembakaran. Atau bisa juga dengan permukaan piston yang rata. Sensor electronic dan timing device ditambahkan untuk menambah kemampuan kerja engine dan agar menghasilkan low emission (rendah emisi).

Dengan aplikasi pemakaian untuk penerangan dan penyaluran gas di lapangan natural gas, pengairan, pemompaan dan power cogeneration plant.

Kamis, 12 Agustus 2010

Perbandingan Diesel dan Gasoline Engines




· Diesel engine tidak membutuhkan penyalaan dengan percikan bunga api: Perbedaan yang nyata antara diesel dan motor bensinialah bahwa diesel engine tidak membutuhkan penyalaan untukpembakaran. Pada diesel, pembakaran dilakukan oleh udara yang dimampatkan sehingga udara yang sudah cukup panas dalam ruang bakar bisa digunakan untuk membakar bahan bakar.

· Bentuk ruang bakar diesel engine: Diesel engine dan motor bensin Memiliki ruang bakar yang berbeda bentuknya. Pada diesel engine ruang di antara cylinder head dan piston pada saat titik mati atas sangat kecil sehingga menghasilkan perbandingan tekanan yang tinggi.

· Bentuk ruang bakar motor bensin: Pada motor bensin ruang bakar ada di cylinder head. Ruangan di antara piston dan cylinder head lebih besar dari pada diesel, sehingga rasio kompresinya lebih kecil.

· Diesel engine mampu melakukan kerja yang lebih berat: Perbedaan utama yang lain yaitu dapat bekerja pada pada putaran rendah. Secara umum biasanya diesel beroperasi antara 800 sampai 2000 rpm dan mempunyai lebih banyak torsi dan tenaga untuk bekerja.

· Siklus empat langkah: Kedua jenis engine, mengubah tenaga panas menjadi gerakan dengan menggunakan siklus empat langkah.

· Diesel engine lebih hemat bahan bakar: Pada waktu beroperasi, diesel engine umumnya lebih hemat dalam pemakaian bahan bakar dibanding motor bensin. Dimana dengan sedikit bahan bakar, diesel engine dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan motor bensin. Hal tersebut terjadi karena solar memiliki kandungan panas yang lebih tinggi dibandingkan panas yang dikandung oleh bensin.




· Diesel engine lebih berat: Diesel engine pada umumnya lebih berat dari pada motor bensin, karena konstruksi dan material bahan pembuat diesel engine harus tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi dari pembakaran.

· Compression ratio: Diesel engine umumnya mempunyai compression ratio yang lebih tinggi untuk memanaskan udara sampai titik bakarnya. Pada umumnya diesel engine mempunyai compression ratio 13:1 sampai 20:1 sedang motor bensin mempunyai compression ratio 8:1 sampai 11:1.

Rabu, 11 Agustus 2010

Istilah Pada Tenaga Keluaran Engine



· Torque: Torque (momen puntir atau torsi) adalah gaya puntir. Crankshaft membuat torque menjadi gaya di flywhell, torque converter atau bagian mekanis lainnya untuk berputar.

· Torque menentukan kemampuan mengalami pembebebanan: Torque juga merupakan ukuran kapasitas pembebanan dari engine. Rumusan dari torque adalah:



· Torque rise: Torque rise adalah penambahan torque yang terjadi pada saat engine lugged yaitu dimana rpm engine turun dari rpm operasi. Dalam hal ini kenaikan torque akan terjadi sampai pada penurunan RPM tertentu tercapai, setelah itu torque akan turun dengan cepat. Pada saat torque mencapai harga tertinggi itulah disebut Peak Torque.



Keterangan:
TR = Torque Rise
Hp = Horse Power
TC = Torque Curve
HC = Horsepower Curve
PT = Peak Torque
RT = Rated Torque

· Horsepower: Horsepower adalah satuan tenaga yang dihasilkan oleh engine per satuan waktu atau kemampuan melakukan kerja.

· Brake horsepower: Adalah tenaga siap pakai di flywheel yang dapat digunakan untuk melakukan kerja. Brake horse power itu lebih kecil dari horse power yang terjadi sebenarnya, karena sebagian tenaganya dipakai untuk memutar komponen engine itu sendiri.

· Heat/panas: Panas adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar. Energi panas diubah menjadi tenaga mekanis oleh piston dan komponen engine lainnya untuk menghasilkan tenaga yang dapat digunakan untuk bekerja.

· Temperature/suhu: Temperature adalah ukuran rela tive dari panas atau dinginnya suatu benda. Biasanya diukur dalam satuan Fahrenheit atau Celsius.

· British Thermal Unit/BTU: British thermal unit atau BTU dipergunakan untuk mengukur nilai panas secara spesifik dari suatu bahan bakar atau jumlah panas yang dipindahkan dari suatu benda ke benda lainnya. Satu BTU adalah jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan panas satu pound air sebesar satu derajat
Fahrenheit.

Selasa, 10 Agustus 2010

Faktor -faktor Yang Mempengaruhi Pembakaran

Ada tiga faktor yang diperlukan dalam proses pembakaran, yaitu:

Panas + Udara + Bahan Bakar = Pembakaran

Udara dan bahan bakar yang dipanaskan akan menghasilkan pembakaran, sehingga menghasilkan gaya yang diperlukan untuk memutarkan engine. Udara yang mengandung bahan Oksigen diperlukan untuk membakar bahan bakar. Sementara bahan bakar menghasilkan gaya. Ketika bahan bakar dikabutkan di ruang bakar maka bahan bakar akan sangat mudah untuk dinyalakan dan akan terbakar dengan effisien. Pembakaran dapat terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara dikompresikan sampai dihasilkan panas yang cukup (+ 1000oF) sehingga dapat menyala tanpa bantuan percikan bunga api. Selanjutnya dari ketiga faktor yang sudah disebutkan di atas maka terdapat tiga faktor lagi yang mengontrol hasil pembakaran:

1. Volume udara yang dikompresikan. Makin banyak udara yang dikompresikan maka makin tinggi temperatur yang dihasilkan. Apabila jumlah udara yang dikompresikan mencukupi maka akan dihasilkan panas yang temperaturnya di atas temperatur penyalaan bahan bakar.

2. Jenis bahan bakar yang dipergunakan jenis bahan bakar mempengaruhi karena bahan bakar yang jenisnya berbeda akan terbakar pada temperatur yang berbeda pula. Selain itu effesiensi pembakarannyapun juga berlainan.

3. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan juga dapat mengontrol hasil pembakaran. Makin banyak bahan bakar diinjeksikan akan makin besar gaya yang dihasilkan.

Makin Banyak Bahan Bakar = Makin Besar Gaya

Engine power ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: torque dan Rpm

Rumus untuk horsepower:


Sabtu, 07 Agustus 2010

Siklus Engine Diesel Empat Langkah

Adapun proses kerja siklus motor bakar empat langkah dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Langkah Hisap (suction/intake stroke).
Pada langkah ini piston bergerak dari titik mati atas menuju titik mati bawah. Katup hisap terbuka sehingga akibat kevakuman yang terjadi dari ekspansi volume pada ruang bakar, maka udara dari luar dapat masuk ke dalam ruang bakar melalui katup hisap yang terbuka. Pada motor bakar yang dilengkapi dengan turbocharger maka udara yang masuk ke ruang bakar akan lebih banyak lagi dikarenakan adanya dorongan dari sisi tekan compressor wheel pada turbocharger.

  • Langkah Kompresi (compression stroke).
Setelah piston mencapai titik mati bawah maka arah piston akan berbalik menuju kembali ke titik mati atas, hanya saja pada langkah ini tidak ada katup yang membuka. Sebagai akibat dari mengecilnya volume ruang bakar maka udara yang ada di dalam ruang bakar menjadi terkompresi. Dengan kompresi rasio yang berkisar antara 19 : 1 sampai 23 : 1 maka pengkompresian udara pada ruang bakar akan menghasilkan panas kompresi (heat compression) yang tinggi (kurang lebih berkisar 1000 oF). Beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas bahan bakar solar di-injeksikan melalui nozzle ataupun injector ke dalam ruang bakar, penginjeksiannya harus menggunakan tekanan yang tinggi sehingga solar yang di semprotkan ke dalam ruang bakar berubah menjadi butiran-butiran cairan solar yang sangat halus seperti kabut. Pada saat solar disemprotkan maka campuran antara solar dan udara di dalam ruang bakar mulai terbakar akibat terkena panas yang dihasilkan oleh heat compression.

  • Langkah Tenaga (power stroke)
Proses pembakaran campuran solar dan udara terus berlangsung sampai piston mencapai titik mati atas dan selanjutnya kembali berubah arah kembali menuju titik mati bawah. Beberapa derajat (+ 10o) setelah melewati titik mati atas maka pembakaran yang terjadi telah sempurna sehingga dihasilkan ledakan yang tekanan ekspansinya memaksa piston untuk terus bergerak menuju titik mati bawah.

  • Langkah Pembuangan (exhaust stroke)
Setelah energi ledakan panas pada langkah power telah berubah bentuk menjadi energi mekanis maka sisa proses pembakaran yang ada harus dibuang. Proses ini terjadi ketika piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati atas dengan kondisi katup buang membuka. Gas sisa hasil pembakaran di dorong keluar oleh piston melalui katup buang. Selanjutnya melalui mufler gas tersebut akan dilepas ke atmosfir. Kecuali untuk motor bakar diesel yang diperlengkapi dengan turbocharger maka sebelum masuk ke dalam mufler gas tersebut masih dimanfaatkan untuk memutarkan sudusudu turbin pada turbin wheel.

Demikian siklus ini terjadi secara terus menerus pada motor bakar diesel. Ilustrasi dari proses kerja diesel empat langkah dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Urutan gambar dari kiri ke kanan memperlihatkan kondisi: akhir langkah hisap, akhir langkah kompresi, awal langkah power dan awal langkah buang.

Jumat, 06 Agustus 2010

Komponen-komponen Pembentuk Ruang Bakar



Nama-nama komponen dasar engine yang membentuk combustion chamber (ruang bakar), yaitu:

No 1: Cylinder Liner
No 2: Piston
No 3: Intake valve
No 4: Exhaust valve
No 5: Cylinder Head

Kamis, 05 Agustus 2010

Istilah-istilah Pada Engine

Sebelum membahas mengenai siklus engine diesel empat langkah maka sebaiknya diketahui terlebih dahulu beberapa terminology/istilah yang akan banyak digunakan.

· Top dead center/titik mati atas: Posisi paling atas dari gerakan
piston.

· Bottom dead center/titik mati bawah: Posisi paling bawah dari
gerakan piston.



· Bore: Diameter combustion chamber (ruang bakar).



· Stroke: menunjukkan jarak yang ditempuh oleh piston untuk
bergerak dari BDC menuju TDC atau sebaliknya.



· Displacement: Bore Area X Stroke.



· Compression ratio: Total volume (BDC)/compression volume (TDC).



· Friction/gesekan: Friction adalah tahanan yang timbul dari gesekan antara dua permukaan yang saling bergerak relatif satu sama lain.
Contoh: Friction yang terjadi antara piston dan dinding liner pada saat piston bergerak ke atas dan ke bawah. Friction menimbulkan panas yang merupakan salah satu penyebab utama keausan dan kerusakan pada komponen.

· Inertia/kelembaman: Inertia adalah kecenderungan dari suatu benda yang bila diam akan tetap diam atau benda yang bergerak akan tetap bergerak. Engine harus menggunakan tenaga untuk melawan inertia tersebut.

· Force/gaya: Force adalah dorongan atau tarikan yang menggerakkan, menghentikan atau merubah gerakan suatu benda. Daya yang ditimbulkan oleh pembakaran pada saat langkah kerja. Semakin besar gaya yang ditimbulkan semakin besar pula tenaga
yang dihasilkan.

· Pressure/tekanan: Tekanan adalah ukuran gaya yang terjadi setiap satuan luas. Sewaktu siklus empat langkah berjalan maka tekanan terjadi di atas piston pada saat langkah kompresi dan langkah tenaga.

Rabu, 04 Agustus 2010

Klasifikasi Engine

Saat ini untuk mengerjakan berbagai macam jenis pekerjaan yang berbeda sudah banyak sekali jenis engine yang dirancang oleh manusia. Secara umum penggolongan berbagai jenis engine yang saat ini biasa dipakai dapat dilihat pada bagan berikut ini:



Dari bagan tersebut maka penggolongan yang pertama dilakukan adalah membagi engine berdasarkan tempat terjadinya proses pembakaran dan tempat perubahan energi panas menjadi energi gerak. Apabila kedua peristiwa tadi terjadi dalam ruang yang sama maka engine tersebut dikategorikan sebagai engine dengan jenis internal combustion. Sedangkan apabila ruang tersebut terpisah maka engine tersebut dikategorikan sebagai
engine eksternal combustion.

Eksternal combustion engine selanjutnya dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu: turbine dan piston. Pada engine jenis internal combustion penggolongan engine selanjutnya terdiri dari: engine piston, turbine dan
wenkel atau rotar. Berdasarkan perlu tidaknya percikan bunga api untuk proses pembakaran maka engine piston dibagi menjadi dua jenis, yaitu: engine diesel dan engine spark ignited. Merujuk pada banyaknya langkah yang diperlukan untuk mendapat satu langkah power maka diesel engine dibagi menjadi engine diesel dua langkah (two stroke) dan empat langkah (four stroke). Selanjutnya engine diesel empat langkah digolongkan lagi berdasarkan cara pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar menjadi dua tipe yaitu: engine dengan system pre-combustion chamber dan direct injection. Pada spark ignited engine penggolongan pertama didasarkan pada jenis bahan bakar yang digunakan, yaitu: engine berbahan bakar gas dan bensin.