
1. Jangan putus asa, karena Allah akan mengganti yang lebih baik
Allah tidak akan mengambil sesuatu pun dari manusia kecuali Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik. Itu akan terjadi apabila anda mau bersabar dan ridha dengan keputusan-Nya. Janganlah merasa sedih atas suatu musibah, karena setiap musibah yang ditakdirkan Allah merupakan sebuah ujian yang telah disiapkan imbalannya berupa pahala dan ganjaran yang besar yaitu surga. Biasakan diri anda untuk melihat sisi positif yang ada di balik setiap musibah. Masa yang dilalui di dunia ini amat singkat. Apa yang ada di dalamnya juga terlalu murah untuk dihargai. Sebaliknya, akhirat lebih baik dan kekal. Siapa saja yang tetap beriman ketika
terkena musibah di dunia akan mendapat balasan yang sempurna di akhirat nanti. Siapa saja yang kelelahan karena menahan musibah agar tidak mengurangi ketaatannya kepada Allah dan malah meningkat akan merasakan kenyaman di akhirat. Sebaliknya, orang-orang yang bergantung pada kehidupan dunia, bergelimang dengan gemerlapnya, maka yang ada dalam benak mereka hanyalah rasa takut akan kehilangan kesenangan duniawi. Mereka selalu disibukkan dengan urusan dunia saja, karena yang mereka cari hanyalah kehidupan dunia. Oleh karena itu berbagai musibah dan kesulitan yang menimpa, terasa berat oleh mereka. Karena mereka hanya bisa melihat apa yang tampak di mata. Mereka tidak bisa melihat sesuatu dibaliknya. Apapun yang hilang adalah perantara untuk mendatangkan keuntungan. Sesungguhnya dalam setiap musibah yang terdapat isyarat bahwa orang itu akan mendapatkan sesuatu dari pencipta-Nya.
2. Orang lain belum tentu sebahagia yang anda bayangkan
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Karena hanya melihat dari luar, kita mudah berpikir hidup orang lain lebih senang. Kita berpikir kalau apa yang mereka punyai juga kita miliki, maka hidup kita akan senang pula.
Salah satu penyebab kesedihan yang besar adalah putus cinta. Saya mempunyai teman yang menyenangi seorang akhwat. Tetapi akhwat ini tidak memberikan tanggapan yang diharapkan. Selama dua tahun dia selalu bercerita tentang suasana hatinya. Karena saya belum pernah mengalaminya, saya sungguh heran dengan kondisi dia. Pikir saya kalau akhwatnya tidak mau ya sudah, cari saja yang lain. Akhwat kan banyak. Mungkin anda yang belum merasakannya juga berpikir seperti itu. Namun sekarang saya sadar bahwa kita tidak tahu secara persis bagaimana perasaan orang apabila kita sendiri belum mengalaminya. Saya empati sekali bagi orang yang saat ini sedang mengalami kegundahan. Namun sadarlah meratapi hal yang tidak bisa dimiliki adalah sesuatu hal yang sia-sia.
Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Seorang anak muda mengunjungi rumah sakit jiwa. Pada sebuah kamar dilihatnya, ada orang dengan tatapan kosong tiada henti menyebut, Dewi, Dewi. Anak muda ini heran dengan hal itu, lalu menanyakan masalah yang dihadapi pasien ini. Si dokter menjawab, ‘’Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Dewi.’’ Pengunjung muda ini tersenyum mengerti, tapi begitu lewat kamar lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, Dewi, Dewi. Dia kembali bertanya, orang ini juga punya masalah dengan Dewi?’’ tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, ‘’Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Dewi “.
Anda yang saat ini tidak mendapatkan apa yang anda inginkan dan malah orang lain yang mendapatkan, mungkin muncul pikiran kalau saya yang mendapatkan pasti saya bahagia. Ingatlah, cerita diatas, bisa jadi anda malah menyesal kalau mendapatkannya.malah mungkin anda beruntung tidak mendapatkan hal itu.
3. Anda lebih beruntung
Terombang-ambing adalah ciri orang yang tertimpa musibah dan terhempas bencana. Hati dan pikirannya nya selalu dipenuhi suasana duka. Banyak orang yang tertimpa musibah dan banyak pula yang sabar. Anda bukanlah satu-satunya orang yang terkena bencana. Bahkan jika dibandingkan dengan yang lain, musibah yang anda alami tidaklah seberapa. Lihatlah berapa banyak orang sakit yang terbaring di atas tempat tidur selama bertahun-tahun dan hanya bisa mengerang. Lihatlah berapa banyak oarang yang terpenjara bertahun-tahun. Mereka tidak dapat melihat matahari dan tidak tahu apa yang terjadi diluar selnya. Berapa banyak orang yang ditolak cintanya, ditolak lamarannya, dibatalkan perjanjiannya. Berapa banyak pemuda yang kehilangan masa mudanya, kehilangan kegesitan masa mudanya entah penyakit ataupun kecelakaan.
Saya mengenal seorang teman yang sangat enerjik ketika kuliah. Aktif dalam berbagai macam kegiatan. Pintar dalam banyak hal. Setelah lulus kuliah dia mengalami kecelakaan yang sangat fatal. Dia pingsan selama dua bulan karena mengalami pendarahan hebat di otaknya. Dokterpun memutuskan mengoperasi kepalanya dan mengambil sebagian otaknya. Akibatnya semua ingatannya hilang. Tak ada satupun yang dia ingat. Dia lupa dengan seluruh keluarga dan temannya. Bahkan dia pun tidak bisa membaca dan menulis lagi. Dia juga lupa bagaimana cara membaca al Qur’an. Awalnya dia marah dan kecewa dengan kondisi seperti itu. Tapi ternyata semangatnya yang dulu masih tersisa. Secara perlahan dia kembali belajar untuk membaca dan menulis Ketika bertemu saya, ada ucapannya yang tidak bakal saya lupakan. Dia berkata “ mungkin dulu anda adalah teman saya, anda mengenal saya dan sayapun mengenal anda. Tapi sekarang saya benar-benar lupa dengan anda, saya mohon maaf. Saya sedang belajar mengingat kembali. Ceritakanlah bagaimana saya dan anda dulu berteman ”. Saya hampir menangis mendengar hal itu. Dia tersenyum lalu berkata, “ pasti dulu kita bersahabat dengan baik. Jangan sedih melihat saya, karena saya sudah ridha dengan apa yang terjadi pada diri saya “.
Bandingkanlah apakah musibah yang anda terima lebih besar dari teman saya itu. Banyak orang yang lebih besar musibahnya. Percayalah anda jauh lebih beruntung.
4. Ingat, hidup ini berputar
Segala sesuatu pasti berputar. Seperti roda, ada saat di bawah dan ada saat di atas. Allah juga menciptakan segala sesuatu berpasangan. Ada laki-laki ada perempuan, ada siang ada malam, ada dingin ada api. Begitu pula ada kesusahan pasti ada kemudahan. Semuanya berputar saling bergantian. Dengan mengambil pelajaran dari itu, ingatlah bahwa setelah lapar akan dan masa kenyang, setelah haus akan ada rasa segar. Setelah terjaga akan ada masa tidur, setelah sakit akan ada masa sehat. Tidak tahu akan menjadi tahu, kesesatan akan diberi petunjuk, penderitaan akan berakhir dan kegelapan pasti akan lenyap. Namun semua harus dilakukan secara aktif. Anda tidak akan mampu menghilangkan rasa lapar apabila anda tidak berusaha untuk makan, tidak akan mampu menghilangkan rasa haus apabila tidak berusaha untuk minum.
Bila anda melihat lautan tak bertepi, ketahuilah di ujung sana ada daratan yang penuh dengan pepohonan. Bila anda melihat ikatan tali semakin kuat, ingatlah tidak akan lama lagi tali itu akan terputus. Bersama tangisan akan ada senyuman, bersama ketakutan akan ada keamanan, bersama kegalauan akan ada ketenangan. Orang yang membuat dinding di sekitar pikirannya tidak akan melihat keindahan yang ada diluar. Janganlah anda membatasi kemampuan daya tahan, karena mustahil setiap keadaan berlangsung terus menerus. Selama kita masih mau berusaha.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala yang diusahakannya dan ia mendapat siksa yang dikerjakannya. : "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."(2:286)
5. Orang yang hidup pasti bergerak
Hidup adalah gerakan, hanya orang mati yang tak bergerak. Orang yang hanya mengurung diri dalam kamar atau terus menerus tenggelam dalam kesedihan, tidak mau bergerak, sama saja dengan orang mati. Sayang sekali kalau hidup di dunia yang hanya sekali dan sebentar saja ini tidak digunakan dengan sebaik mungkin. Orang yang menginginkan hati dan pikirannya sehat, haruslah menjauhkan setiap keinginan dan nafsu yang berlebihan dari setiap apa saja yang akan mengakibatkan keguncangan pada pikirannya. Apabila gerakan badan berkurang, tidaklah sempurna keseimbangan antara kenyamanan dan gerakan-gerakan yang terdapat pada batinnya. Yang terjadi adalah kekacauan pada raga karena gerakan pada batin sangat memerlukan pertolongan dengan adanya gerakan lahir, dan gerakan pada batin membutuhkan gerakan lahir untuk meluruskan aturan, sehingga tidak terjadi kekacauan pada jiwa dan raga secara bersamaan. Kita tidak akan merasakan hidangan kehidupan dan mencapai kebahagiaan yang dipersembahkan buat kita dalam kehidupan ini, apabila tidak terjadi keharmonisan antara jasad fisik dengan batin.
Apakah anda pernah menemukan seseorang yang hatinya yang penuh kekerasan dan didominasi oleh dendam dan kebencian mempunyai yang tubuh yang sehat dan tenang. Saya belum pernah menemukan dan saya yakin anda juga belum pernah menemukan. Hanya dengan gerakan dan olahraga batinlah hati dan pikiran bisa menjadi sehat
6. Tidak ada gunanya bersedih
Saya pernah merasakan kesedihan yang mendalam. Tetapi apa yang saya dapatkan, tidak ada sama sekali. Malah kesedihan yang saya pelihara itu membuat hidup tambah menderita dan kacau balau. Karena itulah saya bisa menyakinkan anda bahwa bersedih terus menerus tidaklah berguna. Tidak dapat dibantah lagi bahwa kesedihan adalah salah satu kondisi yang paling tragis dan paling besar terasa sakitnya bagi raga maupun jiwa. Apabila ia menyatu bersama kuku-kukunya yang tajam ke dalam jiwa, tidak lama kemudian ia akan merobek-robeknya dan memporak-porandakannya. Maka akan kita dapatkan manusia yang kacau dan mengalami kegoncangan dalam hidup dan kehidupannya. Dan kesedihan tadi akan mempengaruhi sebagian dan bahkan seluruh komponen kehidupannya jiwa dan raga, hingga ia melihat dunia dalam pandangan matanya lebih gelap dari kegelapan dan lebih sempit dari lubang jarum. Jiwanya tak ubahnya laksana tinta-tinta tebal di atas permukaan air. Ia menghitamkan setiap apa yang ia muntahkan dari dalam perutnya kepada apa pun yang dekat dengannya. Dan kesedihan akan menghitamkan kehidupannya dengan apa saja yang ia muntahkan atas dirinya dengan kesedihan-kesedihan dan kecemasan-kecemasan. Karenanya, anda akan melihat mereka menyamakan antara jiwa dan raga yang sedih dengan apa yang mereka pakai dan tampakkan dengan pakaian-pakaian berkabung. Tatkala penyakit sedih tadi menjadi sebuah penyakit yang menimpa jiwa seluruhnya.
7. Wahai yang sedang bersedih
Segala apa yang ditawarkan berupa alternatif penyembuhan kesedihan tersebut, jika anda mau menjalaninya dengan kebiasaan yang konsisten, mengontrol cara pandang hidup, berpikir positif dan memaksimalkan kesungguhan dan ketekunan, penelitian yang berulang-berulang, dan melatihnya menjadi sebuah kebiasaan, sehingga menyatu dalam jiwa. Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk melakukannya secara terus-menerus, akan lahir darinya perilaku-perilaku jasmaniah dan kejiwaan yang menakjubkan dan mencengangkan keadaan.
Perlu adanya kerelaan pada seseorang untuk berpikir dan membiasakan diri untuk mempraktekkannya, sehingga sampai pada tujuan yang diinginkan, yaitu kebahagiaan. Segalanya akan menjadi berubah, tatkala anda hanya membaca tanpa mau menghayatinya, melihat tanpa mau merenunginya, menghafalnya tanpa mengekspresikannya. Banyaknya menelaah, membaca dan proses yang memakan waktu lama, tidaklah memberikan faedah pada akhirnya.
Ketahuilah bahwasanya raga itu terikat dengan jiwa dan begitupun sebaliknya. Penyakit yang menimpa jiwa akan memberikan pengaruh terhadap raga dan akan menjadikannya sakit, sebagaimana jiwa yang terpengaruh oleh raga yang sedang ditimpa penyakit.
Penyembuhan jiwa dari penyakit-penyakitnya haruslah dimulai dari keharusan untuk memiliki kesehatan raga, sebab kesehatan jiwa sangat tergantung padanya. Tujuan kerja keras dan upaya yang bijaksana yang akan membimbing seseorang mencapai kebahagiaan, yaitu dengan adanya jiwa yang sehat dan berimbas pada raga yang sehat pula.
8. Indahnya kesabaran
Menghiasi diri dengan sikap sabar merupakan sikap orang-orang mulia. Mereka menghadapi kesulitan hidup dengan lapang dada, tidak menyerah dan penuh percaya diri. Kalau tidak sabar apalagi yang akan dilakukan ? apakah ada solusi lain selain sabar ? apakah ada selain sabar yang bisa digunakan menghadapi persoalan hidup ?
Bersabarlah, sebagaimana kesabaran orang yang optimis akan datangnya pertolongan Allah. Bersabarlah, meskipun berbagai persoalan, membayangi kehidupan anda dan menghalangi jalan yang akan anda tempuh. Sesungguhnya pertolongan akan datang setelah kesabaran, kepangan akan datang setelah kesusahan dan kemudahan akan datang setelah kesulitan.
Semakin anda sabar, semakin dapat menerima hidup ini apa adanya, bukan memaksakan hidup ini persis seperti yang anda kehendaki. Tanpa kesabaran, hidup pastilah akan membuat frustasi. Anda akan mudah jengkel, kecewa dan marah. Menjadi sabar mengharuskan kita membuka hati pada saat ini, bahkan bila kita tak menyukainya.
Salah satu persoalan yang umum dialami oleh masyarakat perkotaan adalah kemacetan lalu lintas. Hampir setiap hari tanpa macet, berangkat atau pulang kemacetan seolah-oleh menghadang. Pada saat seperti itu merupakan waktu yang baik untuk menarik napas dan juga kesempatan untuk mengingatkan diri bahwa kemacetan dialami juga oleh orang lain.
Kesabaran juga mengharuskan kita tidak mudah melihat kesalahan orang lain. Bila kita mau melihat lebih jauh atau mencari tahu ada apa sebenarnya, anda akan menemukan bahwa orang lain itu tidak salah. Bila sesuatu tidak sesuai dengan harapan kita. Banyak dari kita yang berpikir , ini apsti karena kesalahan orang lain. Ketika barang anda hilang, anda langsung berpikir, pasti ada seseorang yang mencurinya. Anda memvonis pencuri itu sebagai orang yang bertangung jawab penuh atas kehilangan barang anda. Ketika listrik di rumah anda tidak berfungsi, anda langsung menuduh PLN tidak becus bekerja. Ketika anda terlambat datng ke sekolah atau ke kantor, anda mungkin akan menyalahkan supir angkutan karena sering berhenti. Orang lain bertanggung jawab atas perbuatan dan hasilnya, begitu pula anda bertanggung jawab atas segala perbuatan anda dan hasilnya anda sendiri yang menikmati. Anda tidak bisa menyuruh orang lain, untuk bertanggung jawab atas perbuatan anda. Kondisi ini pernah saya alami, sebagai seorang pegawai kecil, ketika suatu saat saya terlambat masuk, tiba-tiba tanpa basa-basi atasan saya menegor dan mengatakan saya salah, tidak bertanggung jawab, atau tidak taat aturan. Bukankah seharusnya dia bertanya dahulu. Sebenarnya saya datang lebih pagi dari dia, kemudian saya disuruh oleh atasan yang lain untuk memfotocopy dokumen. Menurut anda apa yang harus saya lakukan ? apakah saya harus marah ? apakah kemarahan itu berguna ? untungnya pikiran rasional saya masih berfungsi. Saya yakin ada hikmah dari kejadian ini. Mungkin Allah sedang menyiapkan saya, sehingga ketika menjadi pemimpin tahu bagaimana berhadapan dengan bawahan.
9. Tabahkan hatimu
Allah telah menetapkan takdir dan ajal seluruh makhluk-Nya, mengatur dan menentukan segala amal perbuatan serta tindak-tanduk mereka. Lalu Allah membagi-bagikan rezeki dan harta duniawi kepada mereka. Allah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian, siapa di antara mereka yang terbaik amalannya. Allah juga menjadikan iman terhadap qadha dan takdir-Nya sebagai salah satu rukun iman. Setiap sesuatu yang bergerak atau berdiam di langit dan di bumi, pasti menuruti kehendak dan keinginan Allah.
Dunia ini sarat dengan kesulitan dan kesusahan; diciptakan secara fitrah untuk dipenuhi dengan beban dan ancaman, aral rintangan serta berbagai cobaan. Tak ubahnya dingin dan panas, yang memang harus dirasakan oleh para hamba-Nya. Allah berfirman: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (2:155)
Jiwa manusia itu hanya dapat menjadi suci, setelah ditempa. Ujian dan cobaan, akan memperlihatkan kesejatian seseorang. Ibnul Jauzi mengungkapkan: “Orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan abadi tanpa ujian dan cobaan, berarti ia belum mengenal ajaran Islam dan tidak mengenal arti pasrah diri kepada Allah.” Setiap orang pasti akan merasakan susah, mukmin maupun kafir. Hidup ini memang dibangun di atas berbagai kesulitan dan marabahaya. Maka janganlah seseorang membayangkan bahwa dirinya akan terbebas dari kesusahan dan cobaan. Cobaan adalah lawan dari tujuan dan memang bertentangan dengan angan-angan dan kesenangan menikmati kelezatan hidup. Setiap orang pasti merasakannya, walau dengan ukuran yang berbeda, sedikit atau banyak. Seorang mukmin diberi ujian sebagai tempaan baginya, bukan siksaan. Terkadang cobaan itu ada dalam kesenangan, terkadang juga ada dalam kesusahan. Allah berfirman: Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan yang baik-baik dan yang buruk-buruk, agar mereka kembali (7:168)
Segala cobaan itu ada batasnya di sisi Allah. Jangan memaki, karena satu kata yang mengalir dari lidah, dapat membinasakan seseorang. Seorang mukmin yang kuat akan tegar menghadapi beban berat. Hatinya tidak akan berubah dan lisannya tidak akan mengutuk. Redamlah musibah itu dengan mengingat janji pahala dan kemudahan dari Allah, sehingga cobaan itu berlalu tanpa kita mengutukinya. Orang-orang berakal selalu menunjukkan ketegaran dalam menghadap musibah, agar mereka tidak mendapatkan ejekan musuh-musuh mereka. Karena bila mereka menampakkan musibah itu, para musuh mereka akan merasa senang dan gembira. Sebaliknya, menutup-nutupi musidah dan derita kelaparan adalah sifat orang-orang mulia. Ketabahan akan membendung bencana. Demikian cepatnya bencana itu berlalu, bila dihadapi dengan ketabahan. Paling kita hanya harus tabah menghadapi hari-hari yang pendek dalam hidup kita. Orang-orang yang binasa mengalami kebinasaan karena mereka kurang memiliki ketabahan. Orang-orang yang tabah, akan mendapatkan pahala terbaik.
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (16:96). Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (28:54)
Allah tidak pernah menahan sesuatu untukmu, wahai orang yang tertimpa musibah, melainkan karena Allah akan memberimu sesuatu yang lain. Allah hanya mengujimu, untuk memberikan keselamatan kepadamu. Allah hanya memberimu cobaan, untuk membersihkan dirimu. Selama masih ada umur, rezeki pasti akan datang. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (11:6)
Bila dengan kebijaksanaan-Nya, Allah menutup sebagian rezeki, pasti Allah akan membukakan pintu rezeki yang lain yang lebih bermanfaat. Cobaan, justeru akan mengangkat derajat orang-orang shalih dan meningkatkan pahala mereka.
Saad bin Abi Waqqash berkata: “Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah ! Siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab: “Para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang sesudah mereka secara berurut menurut tingkat keshalih-annya. Seseorang akan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringkankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun.” (Riwayat Al-Bukhari)
10. Hidup ini penuh ujian, jangan bersedih
Kesedihan dapat memadamkan api motivasi, membunuh ruh semangat, dan membekukan jiwa. Kesedihan itu seperti demam yang akan melumpuhkan diri dari aktivitas kehidupan. Supaya terhindar dari hal itu anda perlu menanamkan prinsip bahwa kesedihan adalah suatu pilihan bukan keharusan. Anda sendirilah yang memutuskan apakah anda sedih atau tidak. Kalau anda memilih tidak sedih maka anda pun lepas dari kesedihan. Kesedihan merupakan sesuatu yang amat disukai setan. Setan menjadikan kesedihan sebagai alat untuk memutuskan seseorang dari perjalanan hidupnya, sehingga orang itu berhenti dari segala kegiatan. Jangan mencari-cari atau mengada-adakan kesedihan. Kesedihan sama sekali tidak mendatangkan keuntungan.
Sikap seseorang ketika menghadapi ujian bisa menjadi tanda apakah dia beriman atau tidak. Apabila dia tidak menjadi lemah semangat, ketika ujian menimpanya, berarti dia mempunyai keimanan dalam dadanya. Ketika dia menghadapi kesukaran, semangatnya tumbuh karena dia tahu bahwa manusia tidak dapat mencapai surga kecuali jika mereka telah diuji dengan kesulitan-kesulitan sebagaimana orang-orang dari generasi masa lalu.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (2:214).
11. Orang yang akan masuk surga akan mendapatkan kesulitan terlebih dahulu
Seorang ulama mengungkapkan: “Orang yang diciptakan untuk masuk Surga, pasti akan merasakan banyak kesulitan. Musibah yang sesungguhnya adalah yang menimpa agama seseorang. Sementara musibah-musibah selain itu merupakan jalan keselamatan baginya. Ada yang berfungsi meningkatkan pahala, ada yang menjadi pengampun dosa. Orang yang benar-benar tertimpa merana adalah mereka yang terhalang dari mendapatkan pahala."
Tidak usah risau dengan hilangnya sebagian dunia. Karena keberadaannya hanyalah satu kejadian, membicarakan dunia justeru menimbulkan kesedihan, jalan-jalan untuk mendapatkannya sarat dengan duka. Dalam mencari dunia, manusia akan tersiksa sebatas rasa dukanya. Orang yang senang mendapatkan dunia pada hakikatnya adalah orang yang sedih. Berbagai kepedihan bermunculan dari kenikmatan dunia. Berbagai kesedihan justeru lahir dari kesenangan dunia.
Abu Darda menyatakan: “Di antara bentuk kehinaan dunia di hadapan Allah adalah bahwa manusia berbuat maksiat selama ia di dunia, dan ia hanya bisa menggapai apa yang ada di sisi Allah dengan meninggalkan dunia. Maka hendaknya engkau menyibukkan diri dengan hal yang lebih berguna bagimu untuk mengambil kembali yang mungkin hilang darimu, yakni dengan cara memperbaiki kekeliruan, memaafkan kesalahan orang, dan mendekati pintu Ar-Rabb. Dengan itu, engkau akan melihat betapa cepatnya musibah yang menimpamu itu menghilang. Kalau bukan karena kesusahan, engkau tidak bisa mengharapkan saat-saat senang. Hilangkan hasrat terhadap yang menjadi milik orang, niscaya engkau akan menjadi yang terkaya. Jangan berputus asa, karena itu membawa kehinaan. Ingatlah nikmat Allah yang banyak kepadamu. Tepislah segala kesedihan dengan ridha terhadap takdir dan dengan shalat di malam yang panjang. Bila sudah habis malam, masih ada subuh yang datang menjelang. Akhir kesedihan adalah awal kebahagiaan. Masa tidak akan berdiam dalam satu kondisi, namun terus berganti. Segala kesulitan, pasti akan berangsur hilang. Jangan putus asa hanya karena musibah yang datang bertubi-tubi. Satu kesulitan, akan dikalahkan oleh dua kemudahan. Merunduklah kepada Allah, pasti kesulitanmu akan sirna selekasnya. Setiap orang yang penuh dengan ketabahan, pasti akan mendapatkan jalan keluar. ”
Allah tidak akan mengambil sesuatu pun dari manusia kecuali Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik. Itu akan terjadi apabila anda mau bersabar dan ridha dengan keputusan-Nya. Janganlah merasa sedih atas suatu musibah, karena setiap musibah yang ditakdirkan Allah merupakan sebuah ujian yang telah disiapkan imbalannya berupa pahala dan ganjaran yang besar yaitu surga. Biasakan diri anda untuk melihat sisi positif yang ada di balik setiap musibah. Masa yang dilalui di dunia ini amat singkat. Apa yang ada di dalamnya juga terlalu murah untuk dihargai. Sebaliknya, akhirat lebih baik dan kekal. Siapa saja yang tetap beriman ketika
terkena musibah di dunia akan mendapat balasan yang sempurna di akhirat nanti. Siapa saja yang kelelahan karena menahan musibah agar tidak mengurangi ketaatannya kepada Allah dan malah meningkat akan merasakan kenyaman di akhirat. Sebaliknya, orang-orang yang bergantung pada kehidupan dunia, bergelimang dengan gemerlapnya, maka yang ada dalam benak mereka hanyalah rasa takut akan kehilangan kesenangan duniawi. Mereka selalu disibukkan dengan urusan dunia saja, karena yang mereka cari hanyalah kehidupan dunia. Oleh karena itu berbagai musibah dan kesulitan yang menimpa, terasa berat oleh mereka. Karena mereka hanya bisa melihat apa yang tampak di mata. Mereka tidak bisa melihat sesuatu dibaliknya. Apapun yang hilang adalah perantara untuk mendatangkan keuntungan. Sesungguhnya dalam setiap musibah yang terdapat isyarat bahwa orang itu akan mendapatkan sesuatu dari pencipta-Nya.
2. Orang lain belum tentu sebahagia yang anda bayangkan
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri. Karena hanya melihat dari luar, kita mudah berpikir hidup orang lain lebih senang. Kita berpikir kalau apa yang mereka punyai juga kita miliki, maka hidup kita akan senang pula.
Salah satu penyebab kesedihan yang besar adalah putus cinta. Saya mempunyai teman yang menyenangi seorang akhwat. Tetapi akhwat ini tidak memberikan tanggapan yang diharapkan. Selama dua tahun dia selalu bercerita tentang suasana hatinya. Karena saya belum pernah mengalaminya, saya sungguh heran dengan kondisi dia. Pikir saya kalau akhwatnya tidak mau ya sudah, cari saja yang lain. Akhwat kan banyak. Mungkin anda yang belum merasakannya juga berpikir seperti itu. Namun sekarang saya sadar bahwa kita tidak tahu secara persis bagaimana perasaan orang apabila kita sendiri belum mengalaminya. Saya empati sekali bagi orang yang saat ini sedang mengalami kegundahan. Namun sadarlah meratapi hal yang tidak bisa dimiliki adalah sesuatu hal yang sia-sia.
Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Seorang anak muda mengunjungi rumah sakit jiwa. Pada sebuah kamar dilihatnya, ada orang dengan tatapan kosong tiada henti menyebut, Dewi, Dewi. Anak muda ini heran dengan hal itu, lalu menanyakan masalah yang dihadapi pasien ini. Si dokter menjawab, ‘’Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Dewi.’’ Pengunjung muda ini tersenyum mengerti, tapi begitu lewat kamar lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, Dewi, Dewi. Dia kembali bertanya, orang ini juga punya masalah dengan Dewi?’’ tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, ‘’Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Dewi “.
Anda yang saat ini tidak mendapatkan apa yang anda inginkan dan malah orang lain yang mendapatkan, mungkin muncul pikiran kalau saya yang mendapatkan pasti saya bahagia. Ingatlah, cerita diatas, bisa jadi anda malah menyesal kalau mendapatkannya.malah mungkin anda beruntung tidak mendapatkan hal itu.
3. Anda lebih beruntung
Terombang-ambing adalah ciri orang yang tertimpa musibah dan terhempas bencana. Hati dan pikirannya nya selalu dipenuhi suasana duka. Banyak orang yang tertimpa musibah dan banyak pula yang sabar. Anda bukanlah satu-satunya orang yang terkena bencana. Bahkan jika dibandingkan dengan yang lain, musibah yang anda alami tidaklah seberapa. Lihatlah berapa banyak orang sakit yang terbaring di atas tempat tidur selama bertahun-tahun dan hanya bisa mengerang. Lihatlah berapa banyak oarang yang terpenjara bertahun-tahun. Mereka tidak dapat melihat matahari dan tidak tahu apa yang terjadi diluar selnya. Berapa banyak orang yang ditolak cintanya, ditolak lamarannya, dibatalkan perjanjiannya. Berapa banyak pemuda yang kehilangan masa mudanya, kehilangan kegesitan masa mudanya entah penyakit ataupun kecelakaan.
Saya mengenal seorang teman yang sangat enerjik ketika kuliah. Aktif dalam berbagai macam kegiatan. Pintar dalam banyak hal. Setelah lulus kuliah dia mengalami kecelakaan yang sangat fatal. Dia pingsan selama dua bulan karena mengalami pendarahan hebat di otaknya. Dokterpun memutuskan mengoperasi kepalanya dan mengambil sebagian otaknya. Akibatnya semua ingatannya hilang. Tak ada satupun yang dia ingat. Dia lupa dengan seluruh keluarga dan temannya. Bahkan dia pun tidak bisa membaca dan menulis lagi. Dia juga lupa bagaimana cara membaca al Qur’an. Awalnya dia marah dan kecewa dengan kondisi seperti itu. Tapi ternyata semangatnya yang dulu masih tersisa. Secara perlahan dia kembali belajar untuk membaca dan menulis Ketika bertemu saya, ada ucapannya yang tidak bakal saya lupakan. Dia berkata “ mungkin dulu anda adalah teman saya, anda mengenal saya dan sayapun mengenal anda. Tapi sekarang saya benar-benar lupa dengan anda, saya mohon maaf. Saya sedang belajar mengingat kembali. Ceritakanlah bagaimana saya dan anda dulu berteman ”. Saya hampir menangis mendengar hal itu. Dia tersenyum lalu berkata, “ pasti dulu kita bersahabat dengan baik. Jangan sedih melihat saya, karena saya sudah ridha dengan apa yang terjadi pada diri saya “.
Bandingkanlah apakah musibah yang anda terima lebih besar dari teman saya itu. Banyak orang yang lebih besar musibahnya. Percayalah anda jauh lebih beruntung.
4. Ingat, hidup ini berputar
Segala sesuatu pasti berputar. Seperti roda, ada saat di bawah dan ada saat di atas. Allah juga menciptakan segala sesuatu berpasangan. Ada laki-laki ada perempuan, ada siang ada malam, ada dingin ada api. Begitu pula ada kesusahan pasti ada kemudahan. Semuanya berputar saling bergantian. Dengan mengambil pelajaran dari itu, ingatlah bahwa setelah lapar akan dan masa kenyang, setelah haus akan ada rasa segar. Setelah terjaga akan ada masa tidur, setelah sakit akan ada masa sehat. Tidak tahu akan menjadi tahu, kesesatan akan diberi petunjuk, penderitaan akan berakhir dan kegelapan pasti akan lenyap. Namun semua harus dilakukan secara aktif. Anda tidak akan mampu menghilangkan rasa lapar apabila anda tidak berusaha untuk makan, tidak akan mampu menghilangkan rasa haus apabila tidak berusaha untuk minum.
Bila anda melihat lautan tak bertepi, ketahuilah di ujung sana ada daratan yang penuh dengan pepohonan. Bila anda melihat ikatan tali semakin kuat, ingatlah tidak akan lama lagi tali itu akan terputus. Bersama tangisan akan ada senyuman, bersama ketakutan akan ada keamanan, bersama kegalauan akan ada ketenangan. Orang yang membuat dinding di sekitar pikirannya tidak akan melihat keindahan yang ada diluar. Janganlah anda membatasi kemampuan daya tahan, karena mustahil setiap keadaan berlangsung terus menerus. Selama kita masih mau berusaha.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala yang diusahakannya dan ia mendapat siksa yang dikerjakannya. : "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."(2:286)
5. Orang yang hidup pasti bergerak
Hidup adalah gerakan, hanya orang mati yang tak bergerak. Orang yang hanya mengurung diri dalam kamar atau terus menerus tenggelam dalam kesedihan, tidak mau bergerak, sama saja dengan orang mati. Sayang sekali kalau hidup di dunia yang hanya sekali dan sebentar saja ini tidak digunakan dengan sebaik mungkin. Orang yang menginginkan hati dan pikirannya sehat, haruslah menjauhkan setiap keinginan dan nafsu yang berlebihan dari setiap apa saja yang akan mengakibatkan keguncangan pada pikirannya. Apabila gerakan badan berkurang, tidaklah sempurna keseimbangan antara kenyamanan dan gerakan-gerakan yang terdapat pada batinnya. Yang terjadi adalah kekacauan pada raga karena gerakan pada batin sangat memerlukan pertolongan dengan adanya gerakan lahir, dan gerakan pada batin membutuhkan gerakan lahir untuk meluruskan aturan, sehingga tidak terjadi kekacauan pada jiwa dan raga secara bersamaan. Kita tidak akan merasakan hidangan kehidupan dan mencapai kebahagiaan yang dipersembahkan buat kita dalam kehidupan ini, apabila tidak terjadi keharmonisan antara jasad fisik dengan batin.
Apakah anda pernah menemukan seseorang yang hatinya yang penuh kekerasan dan didominasi oleh dendam dan kebencian mempunyai yang tubuh yang sehat dan tenang. Saya belum pernah menemukan dan saya yakin anda juga belum pernah menemukan. Hanya dengan gerakan dan olahraga batinlah hati dan pikiran bisa menjadi sehat
6. Tidak ada gunanya bersedih
Saya pernah merasakan kesedihan yang mendalam. Tetapi apa yang saya dapatkan, tidak ada sama sekali. Malah kesedihan yang saya pelihara itu membuat hidup tambah menderita dan kacau balau. Karena itulah saya bisa menyakinkan anda bahwa bersedih terus menerus tidaklah berguna. Tidak dapat dibantah lagi bahwa kesedihan adalah salah satu kondisi yang paling tragis dan paling besar terasa sakitnya bagi raga maupun jiwa. Apabila ia menyatu bersama kuku-kukunya yang tajam ke dalam jiwa, tidak lama kemudian ia akan merobek-robeknya dan memporak-porandakannya. Maka akan kita dapatkan manusia yang kacau dan mengalami kegoncangan dalam hidup dan kehidupannya. Dan kesedihan tadi akan mempengaruhi sebagian dan bahkan seluruh komponen kehidupannya jiwa dan raga, hingga ia melihat dunia dalam pandangan matanya lebih gelap dari kegelapan dan lebih sempit dari lubang jarum. Jiwanya tak ubahnya laksana tinta-tinta tebal di atas permukaan air. Ia menghitamkan setiap apa yang ia muntahkan dari dalam perutnya kepada apa pun yang dekat dengannya. Dan kesedihan akan menghitamkan kehidupannya dengan apa saja yang ia muntahkan atas dirinya dengan kesedihan-kesedihan dan kecemasan-kecemasan. Karenanya, anda akan melihat mereka menyamakan antara jiwa dan raga yang sedih dengan apa yang mereka pakai dan tampakkan dengan pakaian-pakaian berkabung. Tatkala penyakit sedih tadi menjadi sebuah penyakit yang menimpa jiwa seluruhnya.
7. Wahai yang sedang bersedih
Segala apa yang ditawarkan berupa alternatif penyembuhan kesedihan tersebut, jika anda mau menjalaninya dengan kebiasaan yang konsisten, mengontrol cara pandang hidup, berpikir positif dan memaksimalkan kesungguhan dan ketekunan, penelitian yang berulang-berulang, dan melatihnya menjadi sebuah kebiasaan, sehingga menyatu dalam jiwa. Ketika seseorang memiliki kemampuan untuk melakukannya secara terus-menerus, akan lahir darinya perilaku-perilaku jasmaniah dan kejiwaan yang menakjubkan dan mencengangkan keadaan.
Perlu adanya kerelaan pada seseorang untuk berpikir dan membiasakan diri untuk mempraktekkannya, sehingga sampai pada tujuan yang diinginkan, yaitu kebahagiaan. Segalanya akan menjadi berubah, tatkala anda hanya membaca tanpa mau menghayatinya, melihat tanpa mau merenunginya, menghafalnya tanpa mengekspresikannya. Banyaknya menelaah, membaca dan proses yang memakan waktu lama, tidaklah memberikan faedah pada akhirnya.
Ketahuilah bahwasanya raga itu terikat dengan jiwa dan begitupun sebaliknya. Penyakit yang menimpa jiwa akan memberikan pengaruh terhadap raga dan akan menjadikannya sakit, sebagaimana jiwa yang terpengaruh oleh raga yang sedang ditimpa penyakit.
Penyembuhan jiwa dari penyakit-penyakitnya haruslah dimulai dari keharusan untuk memiliki kesehatan raga, sebab kesehatan jiwa sangat tergantung padanya. Tujuan kerja keras dan upaya yang bijaksana yang akan membimbing seseorang mencapai kebahagiaan, yaitu dengan adanya jiwa yang sehat dan berimbas pada raga yang sehat pula.
8. Indahnya kesabaran
Menghiasi diri dengan sikap sabar merupakan sikap orang-orang mulia. Mereka menghadapi kesulitan hidup dengan lapang dada, tidak menyerah dan penuh percaya diri. Kalau tidak sabar apalagi yang akan dilakukan ? apakah ada solusi lain selain sabar ? apakah ada selain sabar yang bisa digunakan menghadapi persoalan hidup ?
Bersabarlah, sebagaimana kesabaran orang yang optimis akan datangnya pertolongan Allah. Bersabarlah, meskipun berbagai persoalan, membayangi kehidupan anda dan menghalangi jalan yang akan anda tempuh. Sesungguhnya pertolongan akan datang setelah kesabaran, kepangan akan datang setelah kesusahan dan kemudahan akan datang setelah kesulitan.
Semakin anda sabar, semakin dapat menerima hidup ini apa adanya, bukan memaksakan hidup ini persis seperti yang anda kehendaki. Tanpa kesabaran, hidup pastilah akan membuat frustasi. Anda akan mudah jengkel, kecewa dan marah. Menjadi sabar mengharuskan kita membuka hati pada saat ini, bahkan bila kita tak menyukainya.
Salah satu persoalan yang umum dialami oleh masyarakat perkotaan adalah kemacetan lalu lintas. Hampir setiap hari tanpa macet, berangkat atau pulang kemacetan seolah-oleh menghadang. Pada saat seperti itu merupakan waktu yang baik untuk menarik napas dan juga kesempatan untuk mengingatkan diri bahwa kemacetan dialami juga oleh orang lain.
Kesabaran juga mengharuskan kita tidak mudah melihat kesalahan orang lain. Bila kita mau melihat lebih jauh atau mencari tahu ada apa sebenarnya, anda akan menemukan bahwa orang lain itu tidak salah. Bila sesuatu tidak sesuai dengan harapan kita. Banyak dari kita yang berpikir , ini apsti karena kesalahan orang lain. Ketika barang anda hilang, anda langsung berpikir, pasti ada seseorang yang mencurinya. Anda memvonis pencuri itu sebagai orang yang bertangung jawab penuh atas kehilangan barang anda. Ketika listrik di rumah anda tidak berfungsi, anda langsung menuduh PLN tidak becus bekerja. Ketika anda terlambat datng ke sekolah atau ke kantor, anda mungkin akan menyalahkan supir angkutan karena sering berhenti. Orang lain bertanggung jawab atas perbuatan dan hasilnya, begitu pula anda bertanggung jawab atas segala perbuatan anda dan hasilnya anda sendiri yang menikmati. Anda tidak bisa menyuruh orang lain, untuk bertanggung jawab atas perbuatan anda. Kondisi ini pernah saya alami, sebagai seorang pegawai kecil, ketika suatu saat saya terlambat masuk, tiba-tiba tanpa basa-basi atasan saya menegor dan mengatakan saya salah, tidak bertanggung jawab, atau tidak taat aturan. Bukankah seharusnya dia bertanya dahulu. Sebenarnya saya datang lebih pagi dari dia, kemudian saya disuruh oleh atasan yang lain untuk memfotocopy dokumen. Menurut anda apa yang harus saya lakukan ? apakah saya harus marah ? apakah kemarahan itu berguna ? untungnya pikiran rasional saya masih berfungsi. Saya yakin ada hikmah dari kejadian ini. Mungkin Allah sedang menyiapkan saya, sehingga ketika menjadi pemimpin tahu bagaimana berhadapan dengan bawahan.
9. Tabahkan hatimu
Allah telah menetapkan takdir dan ajal seluruh makhluk-Nya, mengatur dan menentukan segala amal perbuatan serta tindak-tanduk mereka. Lalu Allah membagi-bagikan rezeki dan harta duniawi kepada mereka. Allah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian, siapa di antara mereka yang terbaik amalannya. Allah juga menjadikan iman terhadap qadha dan takdir-Nya sebagai salah satu rukun iman. Setiap sesuatu yang bergerak atau berdiam di langit dan di bumi, pasti menuruti kehendak dan keinginan Allah.
Dunia ini sarat dengan kesulitan dan kesusahan; diciptakan secara fitrah untuk dipenuhi dengan beban dan ancaman, aral rintangan serta berbagai cobaan. Tak ubahnya dingin dan panas, yang memang harus dirasakan oleh para hamba-Nya. Allah berfirman: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (2:155)
Jiwa manusia itu hanya dapat menjadi suci, setelah ditempa. Ujian dan cobaan, akan memperlihatkan kesejatian seseorang. Ibnul Jauzi mengungkapkan: “Orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan abadi tanpa ujian dan cobaan, berarti ia belum mengenal ajaran Islam dan tidak mengenal arti pasrah diri kepada Allah.” Setiap orang pasti akan merasakan susah, mukmin maupun kafir. Hidup ini memang dibangun di atas berbagai kesulitan dan marabahaya. Maka janganlah seseorang membayangkan bahwa dirinya akan terbebas dari kesusahan dan cobaan. Cobaan adalah lawan dari tujuan dan memang bertentangan dengan angan-angan dan kesenangan menikmati kelezatan hidup. Setiap orang pasti merasakannya, walau dengan ukuran yang berbeda, sedikit atau banyak. Seorang mukmin diberi ujian sebagai tempaan baginya, bukan siksaan. Terkadang cobaan itu ada dalam kesenangan, terkadang juga ada dalam kesusahan. Allah berfirman: Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan yang baik-baik dan yang buruk-buruk, agar mereka kembali (7:168)
Segala cobaan itu ada batasnya di sisi Allah. Jangan memaki, karena satu kata yang mengalir dari lidah, dapat membinasakan seseorang. Seorang mukmin yang kuat akan tegar menghadapi beban berat. Hatinya tidak akan berubah dan lisannya tidak akan mengutuk. Redamlah musibah itu dengan mengingat janji pahala dan kemudahan dari Allah, sehingga cobaan itu berlalu tanpa kita mengutukinya. Orang-orang berakal selalu menunjukkan ketegaran dalam menghadap musibah, agar mereka tidak mendapatkan ejekan musuh-musuh mereka. Karena bila mereka menampakkan musibah itu, para musuh mereka akan merasa senang dan gembira. Sebaliknya, menutup-nutupi musidah dan derita kelaparan adalah sifat orang-orang mulia. Ketabahan akan membendung bencana. Demikian cepatnya bencana itu berlalu, bila dihadapi dengan ketabahan. Paling kita hanya harus tabah menghadapi hari-hari yang pendek dalam hidup kita. Orang-orang yang binasa mengalami kebinasaan karena mereka kurang memiliki ketabahan. Orang-orang yang tabah, akan mendapatkan pahala terbaik.
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (16:96). Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (28:54)
Allah tidak pernah menahan sesuatu untukmu, wahai orang yang tertimpa musibah, melainkan karena Allah akan memberimu sesuatu yang lain. Allah hanya mengujimu, untuk memberikan keselamatan kepadamu. Allah hanya memberimu cobaan, untuk membersihkan dirimu. Selama masih ada umur, rezeki pasti akan datang. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (11:6)
Bila dengan kebijaksanaan-Nya, Allah menutup sebagian rezeki, pasti Allah akan membukakan pintu rezeki yang lain yang lebih bermanfaat. Cobaan, justeru akan mengangkat derajat orang-orang shalih dan meningkatkan pahala mereka.
Saad bin Abi Waqqash berkata: “Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah ! Siapakah orang yang paling berat cobaannya?” Beliau menjawab: “Para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang sesudah mereka secara berurut menurut tingkat keshalih-annya. Seseorang akan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringkankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun.” (Riwayat Al-Bukhari)
10. Hidup ini penuh ujian, jangan bersedih
Kesedihan dapat memadamkan api motivasi, membunuh ruh semangat, dan membekukan jiwa. Kesedihan itu seperti demam yang akan melumpuhkan diri dari aktivitas kehidupan. Supaya terhindar dari hal itu anda perlu menanamkan prinsip bahwa kesedihan adalah suatu pilihan bukan keharusan. Anda sendirilah yang memutuskan apakah anda sedih atau tidak. Kalau anda memilih tidak sedih maka anda pun lepas dari kesedihan. Kesedihan merupakan sesuatu yang amat disukai setan. Setan menjadikan kesedihan sebagai alat untuk memutuskan seseorang dari perjalanan hidupnya, sehingga orang itu berhenti dari segala kegiatan. Jangan mencari-cari atau mengada-adakan kesedihan. Kesedihan sama sekali tidak mendatangkan keuntungan.
Sikap seseorang ketika menghadapi ujian bisa menjadi tanda apakah dia beriman atau tidak. Apabila dia tidak menjadi lemah semangat, ketika ujian menimpanya, berarti dia mempunyai keimanan dalam dadanya. Ketika dia menghadapi kesukaran, semangatnya tumbuh karena dia tahu bahwa manusia tidak dapat mencapai surga kecuali jika mereka telah diuji dengan kesulitan-kesulitan sebagaimana orang-orang dari generasi masa lalu.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (2:214).
11. Orang yang akan masuk surga akan mendapatkan kesulitan terlebih dahulu
Seorang ulama mengungkapkan: “Orang yang diciptakan untuk masuk Surga, pasti akan merasakan banyak kesulitan. Musibah yang sesungguhnya adalah yang menimpa agama seseorang. Sementara musibah-musibah selain itu merupakan jalan keselamatan baginya. Ada yang berfungsi meningkatkan pahala, ada yang menjadi pengampun dosa. Orang yang benar-benar tertimpa merana adalah mereka yang terhalang dari mendapatkan pahala."
Tidak usah risau dengan hilangnya sebagian dunia. Karena keberadaannya hanyalah satu kejadian, membicarakan dunia justeru menimbulkan kesedihan, jalan-jalan untuk mendapatkannya sarat dengan duka. Dalam mencari dunia, manusia akan tersiksa sebatas rasa dukanya. Orang yang senang mendapatkan dunia pada hakikatnya adalah orang yang sedih. Berbagai kepedihan bermunculan dari kenikmatan dunia. Berbagai kesedihan justeru lahir dari kesenangan dunia.
Abu Darda menyatakan: “Di antara bentuk kehinaan dunia di hadapan Allah adalah bahwa manusia berbuat maksiat selama ia di dunia, dan ia hanya bisa menggapai apa yang ada di sisi Allah dengan meninggalkan dunia. Maka hendaknya engkau menyibukkan diri dengan hal yang lebih berguna bagimu untuk mengambil kembali yang mungkin hilang darimu, yakni dengan cara memperbaiki kekeliruan, memaafkan kesalahan orang, dan mendekati pintu Ar-Rabb. Dengan itu, engkau akan melihat betapa cepatnya musibah yang menimpamu itu menghilang. Kalau bukan karena kesusahan, engkau tidak bisa mengharapkan saat-saat senang. Hilangkan hasrat terhadap yang menjadi milik orang, niscaya engkau akan menjadi yang terkaya. Jangan berputus asa, karena itu membawa kehinaan. Ingatlah nikmat Allah yang banyak kepadamu. Tepislah segala kesedihan dengan ridha terhadap takdir dan dengan shalat di malam yang panjang. Bila sudah habis malam, masih ada subuh yang datang menjelang. Akhir kesedihan adalah awal kebahagiaan. Masa tidak akan berdiam dalam satu kondisi, namun terus berganti. Segala kesulitan, pasti akan berangsur hilang. Jangan putus asa hanya karena musibah yang datang bertubi-tubi. Satu kesulitan, akan dikalahkan oleh dua kemudahan. Merunduklah kepada Allah, pasti kesulitanmu akan sirna selekasnya. Setiap orang yang penuh dengan ketabahan, pasti akan mendapatkan jalan keluar. ”
tes
BalasHapussuper sekali richi
BalasHapus